Sejarah
Sejarah Singkat Sekolah Tarsisius Vireta
Eksistensi Sekolah Tarsisius Vireta dimulai setelah Yayasan Bunda Hati Kudus (Kantor Pusat yang bertempat di Jakarta) berhasil mendirikan TK Tarsisius Vireta pada tahun 1995, dimana pada waktu itu jumlah murid hanya sebanyak 29 anak. Berkat kerja keras para guru dan karyawannya, TK ini dapat berkembang dengan pesat hingga mencapai 10 kelas, dengan jumlah guru sebanyak 15 orang dan 2 petugas kebersihan.
Pada tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1996, Yayasan Bunda Hati Kudus membuka Sekolah Dasar SD Tarsisius Vireta. Sejak awal berdirinya, sekolah ini telah disambut dengan antusias oleh masyarakat sekitarnya. Hal ini dibuktikan dengan besarnya animo para orang tua yang mendaftarkan anak-anaknya saat pertama kali dibuka pedaftaran. Surat ijin operasionalnya baru diperoleh setahun kemudian yaitu pada tahun 1997 dari Departemen P dan K Propinsi Jawa Barat dengan No. 1186/102.1/Kep./OT/1997. Untuk menampung membludaknya siswa baru yang berjumlah 225 anak, maka pada tahun ajaran pertama, pengelola membuka kelas I , II, III dan IV secara pararel. Demikian pula pada tahun-tahun berikutnya hingga sekarang mencapai 31 kelas yaitu kelas 1 sebanyak 5 kelas, kelas 2 sebanyak 5 kelas, kelas 3 sebanyak 6 kelas, kelas 4 sebanyak 6 kelas dan kelas 5 dan 6 masing masing 5 kelas.
Beberapa bulan setelah didirikannya SD Tarsisius Vireta, yaitu tepatnya bulan Juni 1996, Yayasan Bunda Hati Kudus mendirikan SMP dan SMA Tarsisius Vireta, dimana karena gedung belum selesai dibangun, pendaftaranya dilakukan dengan menyewa rumah penduduk di Vila Regensi II Blok AD 12-14. Namun karena pada tahun ajaran pertama gedung baru di Blok B telah siap dipakai, maka proses belajar mengajar dilaksanakan di gedung ini. Lebih dari 500 siswa berbondong-bondong mendaftar pada tahun pertama SMP ini dibuka. Padahal pengurus yayasan hanya memperkirakan siswa tahun pertama ini hanya 2 kelas saja. Hal ini sangat memberikan harapan besar. Akan tetapi dari 500 pendaftar tersebut, terpaksa diseleksi hingga mencapai 118 anak yang pada akhirnya dibagi kedalam 5 kelas pararel. Karena pengelolaan dan menejemen yang baik maka saat ini SMP Tarsisius Vireta mempunyai 15 kelas dengan pembagian tiap kelas masing-masing dipararel sebanyak 5 kelas.
Pada awal dibukanya pendaftaran pertama SMA Tarsisius Vireta, pihak pengelola pun hanya memperkirakan jumlah pendaftar sebanyak 2 kelas saja, akan tetapi, ternyata peminatnya juga membludak hingga 400 calon siswa. Karena terbatasnya daya tampung dan staf pengajar, akhirnya pendaftar diseleksi hingga 205 siswa yang dibagi ke dalam 7 kelas. Saat ini SMA Tarsisius Vireta telah mencapai 13 kelas, yang terdiri dari kelas 10 sebanyak 5 kelas, kelas 11 sebanyak 4 kelas dan kelas 12 sebanyak 4 kelas.